Saturday, January 11, 2014

Pangeran Impiaaaaaaaaaaaaaan

Yak yak siapa yang suka bermimipi suatu saat memiliki seorang pangeraan yang gagah berani menjadi pasangan hidupmu????

Saya sayaaaa!!! Ahahaha :p

Dari dulu tuh yaa, kalo gue nonton drama korea yang percintaan-percintaan gitu atau pun drama cinta lainnya, pasti gue langsung kebayang-bayang sama yang namanya pangeran yang insya Allah suatu saat nanti bakal dateng ke dalam kehidupan gue dan memenangkan hati gue. Tapi pertanyaannya adalaaaaah, kapan?? Hahahahaha :p Pokoknya tuh yaa, gue selalu kebayang saat ada seseorang yang dengan gagahnya menaiki kuda putih dateng menghampiri gue dan meminta hati gue untuk jadi miliknya, uuuuuuuu co cwiiit, hihi :3 Tapi ga sampe segitunya juga sii pake kuda putih segala, itu cuma perumpamaan aja gambarannya seperti itu.

Dan kemaren-kemaren tuh gue baru aja selesai membaca sebuah novel karangan Gaelen Foley yang berjudul My Dangerous Duke/Kutukan Sang Duke. Tuhkan, dari judulnya aja udah ketauan kalo ini novel temanya tentang cinta-cintaan. Seperti novel-novel cinta lain yang lagi nge-trend sekarang (contohnya Twilight Saga), novel ini berkisah mengenai kisah cinta dua orang manusia yang dibumbui dengan kisah petualangan mereka melawan para penjahat. Tapi di sini gue tidak akan ngebahas mengenai keseluruhan isi ceritanyaa, namun yang akan gue kasih unjuk ke kalian adalah suatu part dialog kedua pasangan yang ada dalam novel ini yang menurut gue...sangat romantis. Jadi dialognya itu:

Ketika ia menariknya lagi dan meletakkannya di atas paron, Rohan mendekatinya. "Biar aku saja. Aku punya sedikit bakat dalam hal ini."

"Oh ya?" Cetus si pandai besi, tampak ingin menguji kemahiran Rohan.

Rohan mengambil palu dan memukul paku pipih itu dengan beberapa pukulan yang terarah dengan baik. Kate mengamatinya dengan rasa kaget bercampur senang saat Rohan dengan cepat mengubah paku itu menjadi sebuah lingkaran.
       
Pria itu selalu memukaunya.
   
Setelah Rohan menyambung kedua ujungnya, si pandai besi mengambil alih untuk menyempurnakannya, mengasah sisi-sisinya hingga menjadi sebua cincin kecil yang rapi. Si pandai besi mencelupkan cincin itu ke tong berisi air.
      
"Ini hanya sementara," Rohan meyakinkan Kate seraya menunjukkan cincin itu kepadanya.
      
"Aku menyukainya." Kate merasa senang.
      
"Ini paku sayang."
    
"Tapi ini cincin pernikahanku!" Kate bersikeras. "Aku tidak peduli sekalipun itu bukan emas. Suamiku yang membuatnya untukku. Aku akan selalu menyimpannya." Kate menggandeng lengan Rohan  dan berdiri di samping Rohan sambil berseri-seri.

Jadi part dialog di atas adalah saat pasangan ini akan menikah dadakan di suatu tempat terpencil gitu deh. Karena dadakan, cincin buat nikahnya juga jadi dadakan juga deh, apa yang ada aja dijadiin cincin dan pakulah akhirnya yang dipilih untuk jadi cincin. Gue suka part ini. Ada kesungguhan yang dalam dengan kewibawaan dari si tokoh Rohan di dalamnya. Dan tentunya tokoh Kate menerimanya dengan senang hati dan berseri-seriiii, hihi.

Ketulusan dan kesungguhan. Gue suka dua hal itu. Dan gue sekarang juga sedang memiliki pacar yang gue sayangi dan dia pun insya Allah juga begitu. Dia ituuuu....pacar yang jeleek banget! Hihi :3

I really love this pict :)

Terima kasih ya Allah SWT.. :D

No comments:

Post a Comment