Thursday, May 7, 2015

Why I Choose Abang None Kepulauan Seribu

Hari Sabtu dan Minggu yang lalu gue sempet mengikuti acara pemilihan kontes kecantikan di Jakarta, yaitu Abang None Jakarta Kepulauan Seribu. Sebenernya kontes ini bukan tok kontes kecantikan si, tapi kontes yang juga mengandalkan kecerdasan berfikir agar bisa menjual daerah yang diusung oleh kontes tersebut. So, ajang ini benarlah adanya tidak hanya mengandalkan paras yang menawan semata.

Hal itu terjadi juga sama diri gue minggu lalu soalnya. Itu adalah ajang Abang None pertama kali yang gue ikutin. Kenapa harus Kepulauan Seribu? Yak, pertama karena gue suka dengan keindahan alam yang ada di sekitar gue. Itu membuat gue jadi lebih rileks dan tenang dibanding di tengah kota yang penuh dan padat, debu dan asap rokok dan asap bis mengebul di mana-mana, gak teratur dan kemacetan, mall lagi dan mall lagi 100x, dan banyak lagi hal lain yang bikin pusing. Tapi hal-hal tersebut si yang bikin gue bener-bener merasa ribet dan jengah sama Jakarta. Mall sebenernya gak bikin pusing, tapi menurut gue monoton aja karena sudah sangat banyak dan melimpah ruah di Jakarta sehingga sedikit sekali ruang hijau di Jakarta. Emang, suatu wilayah yang dijadikan pusat perbelanjaan memang sangat sangat menguntungkan untuk isi kantong, tapi apakah ruang hijau terbuka juga gak ada baiknya kah di tengah kota yang super sibuk ini? Seengganya untuk melepas penat lo ketika lo sedang jenuh-jenuhnya berjualan di dalam mall.

Dan gue pun adalah seseorang yang mencintai alam yang asli dan alami, bukan buatan yang sengaja diciptakan oleh tangan manusia. Entah, rasanya beda aja. Sangat beda. Rasa beda itu bisa terasa dalam diri lo sendiri ketika lo sendirilah yang merasakannya hingga lo merasa sangat bersyukur memiliki kesempatan untuk bisa menikmati keindahan alam tersebut.

Gue adalah orang yang sampe sekarang masih memiliki kesempatan yang terbatas untuk merasakan alam yang ada di sekeliling gue. Terutama Indonesia. Gue tau dan gue yakin Indonesia sangat sangat memiliki kekayaan alam yang sangat indah di berbagai penjuru dan pelosok daerahnya. Walau gue hanya baru merasakan Puncak, Bandung, dan Bangka, gue pun masih suka takjub dengan pesona alam yang mereka hadirkan. Seolah-olah seperti sebuah keajaiban alam-alam tersebut bisa terbentuk dengan begitu cantik dan indahnya.

Oleh karena itu, gue sangat ingin sekali menjadi none Kepulauan Seribu. Kepulauan Seribu adalah wisata alam yang terdekat dari wilayah gue tinggal sekarang yang sebenarnya sangat bisa gue jangkau kapan pun gue mau. Hanya karena keterbatasan beberapa hal jadi gue belum bisa pergi ke sana. Walau gue sama sekali tidak tahu menahu bagaimana keindahan alam Kepulauan Seribu, tapi gue yakin kalau di sana indah dan memiliki alam yang juga menakjubkan yang sangat patut untuk dikunjungi, untuk dirasakan, dan untuk dinikmati. Kalau gak patut dikunjungi, gak bakal ada tuh pulau-pulau pribadi di sana yang nongkrong hanya untuk wisatawan yang punya kocek tebal.

Those are my reason why I choose Kepulauan Seribu. Ajang ini pun juga sebagai hal yang dapat menguji seberapa jauh kemampuan gue tampil di depan banyak orang. Bukan hanya tampil muka, badan, cara jalan, atau bahkan bakat, tapi juga keberanian, ketangkasan dalam berbicara, kecerdasan dalam berpikir, dan juga wawasan. Seberapa jauh si kemampuan aktualisasi diri lo di depan publik? Semua orang butuh aktualisasi diri dalam publik dan juga penghargaan terhadap aktualisasi diri tersebut. Hmm..atau hanya aktualisasi diri aja. Semua orang ingin tau seberapa jauh aktualisasi dirinya sehingga dapat berdampak banyak terhadap orang lain.

Itulah yang gue lakukan terhadap diri gue sendiri di ajang ini dan alhamdulillah bisa sampai pada babak semi final. Gue gagal dengan bahasa Inggris gue yang merambat hingga runtuhnya keyakinan gue untuk bisa menyelesaikan keseluruhan penjurian dengan baik. So, here I'm. Trying to try another chances and challenge myself. Gue gak tau hal apa lagi yang akan datang menanti dan akan siap gue uji coba. Gue hanya ingin mencoba dan mencoba lagi hingga kemampuan gue bisa terasah semakin dan semakin baik lagi. Dan satu hal yang gue pelajari dari salah seorang tetua Abang Kepulauan Seribu di sana, "kerendahan hati yang bisa membuat gue mencapai hal-hal yang gue tuju" (Bang Eno, Abang Kepulauan Seribu 2010).

No comments:

Post a Comment