Barusan aja gw pergi ke warung di daerah depan kompleks rumah gue dengan kakak pertama gue yang mengendarai motornya. Dan tiba-tiba aja gue kepengen untuk menutup mata gue selama perjalanan menuju warung itu. "Pengen aah ngasah kepekaan pendengaran kuping-kuping gue ini, hihi," bisik gue dalam hati. Dan mulailah gue menutup mata gue (bukan buat tidur yaa, haha :p). Selama perjalanan gue dalam kondisi menutup mata itu gw banyak ngedenger macem-macem suara, mulai dari suara motor yang melintas berlawanan di samping motor gue, ada juga suara motor yang mendahului motor gw, suara anak kecil nangis, suara cipratan becek air saat motor gw melintas di jalanan, suara orang-orang yang lagi ngobrol, suara ketuk kayu abang-abang jualan yang berusaha menarik perhatian orang-orang, daaan lainnyaaa. Saat perjalanan baliknya pun begitu, gue juga menutup mata gue. Tapi ada hal lain yang gue sadari saat perjalanan pulang itu, yaitu orang-orang yang ga bisa melihat, atau bisa dibilang orang-orang tunanetra. Gw berpikir gimana ya mereka bisa membayangkan bagaimana bentuk sebenarnya dari suatu benda atau bagaimana sebenarnya rupa dari orang yang mereka kasihi. Apalagi jika orang tersebut emang udah dari lahir tidak bisa melihat secara gamblang rupa-rupa segala bentuk yang ada di dunia ini. Mereka ga pernah bisa tau seperti apa indahnya pelangi itu, atau bahkan mereka juga ga tau warna-warna itu sebenarnya seperti apa sih. Gue jadi berpikir bagaimana mereka bisa membayangkan sebuah bangku aja dalam benaknya. Atau, anggota tubuhnya sendiri. Apa mereka bisa membayangkan hal itu?
 |
| Sumber: http://www.clickborneo.com/wp-content/uploads/2013/07/Tunanetra-2.jpg |
Gue turut sedih dengan keadaan mereka, tapi gw juga turut
bangga dengan mereka yang masih bisa bertahan dan kuat dalam keadaannya seperti
itu. Mereka masih punya hal lain yang bisa mereka kembangkan dan mereka asah.
Mereka masih punya indra lain yang bisa mendukung mereka untuk bertahan hidup.
Dan hal termanis yang juga masih mereka punya adalah mereka masih punya tuhan
yang masih memperhatikan mereka. Begitu pun juga kita yang masih lengkap
berfungsi keseluruhan alat indra kita. Kita ga boleh kalah dari mereka, mereka
yang menggunakan keseluruhan jiwa dan raganya yang masih berfungsi untuk
bertahan hidup dan menggapai apa yang ingin mereka raih :)
 |
| Sumber: http://www.telegraph.co.uk/inluxury/2762/1378292958069/indonesia-main_2225246ajpg/ALTERNATES/w940-land/Indonesia-main_2225246a.jpg |
